Metode Observasi & Wawancara
Observasi dan wawancara adalah dua di antara sekian metode penelusuran dan pengumpulan data. Meski dua metode tersebut dapat diterapkan secara mandiri, namun dengan memadukan keduanya, data yang diperoleh semakin lengkap dan kaya. Kemampuan untuk merancang, merencanakan, dan melakukan kedua metode ini merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki peneliti.
Pada observasi, data diperoleh melalui pengamatan dan pencatatan aktivitas dari satu atau lebih individu dalam setting tertentu. Data dari observasi merupakan data aktual, peristiwa yang sebenarnya terjadi, atau perilaku individu dan kelompok yang tampak dalam latar situasi atau setting, baik yang dikontrol, maupun tidak dikontrol.
Pada wawancara, data diperoleh melalui proses komunikasi atau interaksi, di mana subjek wawancara menyampaikan informasi yang dibutuhkan secara verbal. Suasana wawancara bersifat informal, berupa percakapan, dan memiliki tujuan-tujuan yang spesifik, sekaligus menyentuh atau memfokus pada beberapa wilayah dari suatu tema tertentu.
Beberapa hal yang dapat diungkap dari subyek wawancara adalah perilaku, nilai, kepercayaan, hubungan, emosi, aturan/prinsip yang berlaku secara formal dan informal, serta pemosisian dan lokalisasi isu.
IISA Assessment, Consultancy & Research Centre memiliki kepedulian dan kecermatan terhadap mengapa dan bagaimana kedua metode tersebut digunakan secara mandiri atau diintegrasikan, karena masing-masing memiliki kekuatan dan keterbatasan. Selain itu, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan penggunaan dua metode tersebut adalah tujuan dari penelitian, latar budaya (cultural setting), anggaran penelitian, dan ketersediaan pengambil data lapangan yang terampil dan terlatih.